Kimono dan Kebaya
Sama seperti di Indonesia, jepang juga memiliki pakain tradisional yang terkenal. Berikut sedikit penjelasan mengenai persamaan antara kimono dan kebaya.
Kimono (着物) adalah pakaian tradisional Jepang. Arti harfiah kimono adalah baju atau sesuatu yang
dikenakan (ki berarti pakai, dan mono berarti barang).
Pada zaman
sekarang, kimono berbentuk seperti huruf "T", mirip mantel berlengan panjang dan berkerah. Panjang kimono dibuat hingga ke pergelangan kaki. Wanita
mengenakan kimono berbentuk baju terusan, sementara pria mengenakan kimono
berbentuk setelan. Kerah bagian kanan harus berada di
bawah kerah bagian kiri. Sabuk kain yang disebut obi dililitkan di
bagian perut/pinggang, dan diikat di bagian punggung. Alas kaki
sewaktu mengenakan kimono adalah zōri atau geta.
Wanita yang belum
menikah mengenakan sejenis kimono yang disebut furisode. Ciri khas furisode adalah lengan yang lebarnya hampir menyentuh lantai. Furisode
untuk pengantin wanita berbeda dari furisode untuk wanita muda yang
belum menikah. Bahan untuk furisode pengantin diberi motif yang
dipercaya mengundang keberuntungan, seperti gambar burung jenjang. Warna furisode
pengantin juga lebih cerah dibandingkan furisode biasa.
Beberapa contoh kimono :
Kebaya
Asal kata
kebaya berasal dari kata arab abaya yang berarti pakaian. Dipercaya kebaya
berasal dari Tiongkok ratusan tahun yang lalu. Lalu menyebar ke Malaka, Jawa,
Bali, Sumatera, dan Sulawesi. Setelah akulturasi yang berlangsung ratusan
tahun, pakaian itu diterima di budaya dan norma setempat.
Kebaya
adalah blus tradisional yang dikenakan oleh wanita Indonesia yang terbuat dari
bahan tipis dan dapat dipadukan dengan kain batik, atau pakaian rajutan
tradisional lainnya seperti songket dengan motif warna-warni. kebaya merupakan simbol
keteraturan budaya dan perilaku masyarakat, dimana aturan-aturan dan tradisi
masih menjadi hal yang penting untuk dipatuhi.
Kebaya juga
diterapkan pada busana pengantin. Bahan yang digunakan juga bisa bermacam-macam
tergantung kebutuhan. Hingga saat ini, kebaya tetap berkembang dan mengalami
modifikasi sehingga keberadaannya semakin disukai kaum wanita.
Beberapa contoh kebaya :
Persamaan :
Kimono dan Kebaya sama-sama merupakan
pakaian adat tradisional. Walaupun sekarang keberadaannya telah mengalami
banyak modifikasi pada stylenya. Tapi, pakaian tersebut masih tetap menjadi
icon di Negara masing-masing. Pada dasarnya kimono dan kebaya sama-sama
digunakan untuk menghadiri acara penting atau resmi, contohnya untuk menghadiri
upacara atau pesta pernikahan, acara-acara perkumpulan atau digunakan sebagai
gaun pengantin. Meskipun kedua pakaian ini terlihat agak tradisional, tapi
siapa pun yang menggenakannya akan terlihat dewasa dan aggun. Mungkin inilah
yang membuat eksistensi kimono dan kebaya tetap ada hingga kini.